The Finest Hours adalah film yang diarahkan oleh sutradara Craig Gillespie dari naskah Paul Tamasy, Scott Silver, dan Eric Johnson. Film ini dirilis pada tahun 2016 dan diadaptasi dari novel berjudul The Finest Hours: The True Story of the U.S. Coast Guard’s Most Daring Sea Rescue yang ditulis oleh Michael J. Tougias dan Casey Sherman. Cerita novel tersebut diangkat dari kisah nyata tentang tragedi yang menimpa kapal SS Pendleton pada tahun 1952.
Film tentang penyelamatan di lautan ini dibuat untuk mengenang kisah empat orang penjaga pantai. Mereka mengarungi badai dalam sebuah misi penyelamatan kapal tanker Pendleton. Misi penyelamatan yang nyaris mustahil membuat Bernie Webber, Richard Livesey, Andy Fitzgerald, dan Ervin Maske menjadi pahlawan dalam sejarah kelautan Amerika.
Chris Pine dan Casey Affleck memerankan kedua tokoh utama dalam film ini. Chris Pine sebagai Bernie Webber terasa sangat alami dalam memerankan tokoh Bernie Webber.
Sedangkan tokoh Sybert diperankan oleh Casey Affleck. Memiliki kesamaan dengan tokoh Bernie Webber yang memiliki sifat pendiam dan terkesan tidak percaya diri walaupun sebenarnya mereka tahu banyak hal.
Sinopsis
Film ini dimulai dengan adegan di sebuah kapal tanker bernama SS Pendleton dimana tokoh Sybert menjadi awak kapal di dalam kapal itu. Kapal tanker tersebut mengalami gangguan teknis dan akhirnya malah tenggelam dan terbelah menjadi 2.
Bernie Webber yang berprofesi sebagai patroli laut pun ditugaskan oleh atasanya untuk melakukan penyelamatan awak kapal SS Pendleton tersebut. Namun sebelum dikirim untuk melakukan misi penyelamatan, Bernie sebenarnya ingin meminta ijin untuk menikahi kekasihnya Miriam Pentinen yang diperankan oleh Holliday Grainger.
Di tengah cuaca buruk dan ombak yang tinggi, Bernie berangkat bersama Andrew Fitzgerald yang diperankan oleh Kyle Gallner, Ervin Maske yang diperankan oleh John Magaro, dan Richard P. Livsey yang diperankan oleh Ben Foster dengan kapal yang sangat kecil. Sebab, anggota patroli laut lainnya telah lebih dulu ditugaskan untuk menyelamatkan SS Fort Mercer yang juga telah rusak.
Bernie dan ketiga rekannya sadar kalau tugas yang mereka jalankan adalah misi bunuh diri. Sementara itu, Ray Sybert, sebagai awak kapal senior SS Pendleton yang masih hidup, berusaha mengajak awak kapal yang lain untuk mengarahkan setengah bagian kapal yang tersisa ke dekat terumbu karang agar memperlambat tenggelamnya kapal mereka.
Pada perjalanan Bernie dan kru kapalnya dalam mencari kapal Pendleton, ia sempat kehilangan kompasnya. Hal itu membuat mereka ragu-ragu untuk terus mencari atau pulang kembali ke markas mereka. Namun Bernie memutuskan untuk melanjutkan pencarian.
Tanpa kompas terombang-ambing di tengah badai dan ombak yang tinggi. Hanya dengan bermodalkan pengalamanya sebagai pelaut. Mampukah Bernie dan krunya menemukan kapan Pendleton? Dan mampukah mereka pulang dengan selamat?
Film ini sungguh menggambarkan momen penyelamatan yang membuat kita tegang dan terharu di akhir filmnya. Film ini masuk dalam rekomendasi film terbaik yang di buat berdasarkan kisah nyata. Jika kalian ingin tau seperti apa akhir film ini, maka tontonlah karena pastinya film The Finest Hour tidak akan mengecewakan ekspektasi kalian.